TEMPO Interaktif, London - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperingatkan bahaya badai luar angkasa yang bakal menghantam bumi. Badai tersebut bisa menyebabkan Inggris mengalami padam listrik dan tidak ada sinyal komunikasi untuk waktu yang lama.
Kabel-kabel utama listrik di Inggris terancam kepanasan dan lalu lintas udara terganggu semenetara perangkat elektronik, alat-alat navigasi, dan satelit-satelit besar mati setelah matahari mencapai kekuatan maksimal dalam beberapa tahun ke depan.
Ilmuwan senior dari NASA memprediksi bumi bakal dihantam energi magnetik dengan level kekuatan yang tidak pernah terjadi dari percikan api matahari setelah matahari 'terbangun dari tidur lelapnya' sekitar tahun 2013. Hal tersebut diungkapkan sang ilmuwan kepada The Daily Telegraph, Senin (14/6).
Dalam peringatan terbarunya, NASA mengatakan badai besar bakal menghantam seperti 'gulungan petir'. Badai tersebut bisa memicu dampak yang sangat merusak terhadap kondisi di bumi serta gangguan pelayanan darurat dan keamanan nasional jika tidak ada langkah antisipasi diambil.
Para ilmuwan memperkirakan badai tersebut bisa merusak semua sistem layanan darurat, peralatan rumah sakit, sistem perbankan, dan peralatan kendali lalu lintas udara. Badai itu bahkan bisa merusak peralatan seperti iPods dan komputer.
Karena ketergantungan manusia dengan peralatan elektronik yang sangat sensitif terhadap energi magnetik, badai tersebut bisa menyebabkan kerusakan dengan nilai kerugian puluhan juta pound.
“Kami tahu itu akan datang. Tetapi, kami tidak tahu pasti seberapa buruk dampaknya,” ujar Direktur Divisi Heliophysic NASA, Richard Fisher.
“Itu akan merusak peralatan komunikasi seperti satelit dan navigasi mobil, lalu lintas udara, sistem perbankan, komputer kami, semua alat elektronik. Itu akan memicu masalah besar bagi dunia,” lanjut Fisher.
“Listrik di kawasan yang besar bakal padam dan perbaikan kerusakan tersebut bakal sulit karena membutuhkan waktu lama,” imbuhnya.
Dalam wawancara dengan The Daily Telegraph, Fisher menambahkan, “Berbagai sistem bakal mati. Percikan yang besar dan seperti gulungan petir mengubah medan magnetik di bumi. Itu adalah efek matahari.”
Sebuah konferensi soal cuaca di luar angkasa yang digelar di Washington DC pekan lalu juga membahas hal tersebut. Konferensi itu sendiri dihadiri para ilmuwan NASA, pembuat kebijakan, peneliti, dan pejabat pemerintahan.
Meski sebelumnya peringatan serupa telah diungkapkan banyak ilmuwan, penjelasan dari Fisher merupakan peringatan yang paling komprehensif.
Fisher, 69 tahun, mengatakan badai yang membuat matahari mencapai temperatur lebih dari 5.500 Celsius terjadi hanya beberapa kali dalam kehidupan seseorang.
Setiap 22 tahun, siklus energi magnetik matahari mencapai puncak sementara percikan matahari mencapai level maksimum setiap 11 tahun.
Menurut Fisher, dua kejadian tersebut bakal terjadi bersamaan pada 2013 sehingga memicu level radiasi yang tinggi.
Ilmuwan yang telah bekerja di NASA selama 20 tahun ini mengatakan sebagian besar wilayah bumi terancam padam selama beberapa bulan, meski itu sulit terjadi.
Menurut Fisher, skenario yang paling mungkin terjadi adalah kawasan seperti Eropa dan Inggris yang memiliki kabel listrik yang rentan bakal mengalami listrik padam selama beberapa jam bahkan beberapa hari.
Menurut Fisher, persiapan terhadap bencana tersebut mirip dengan antisipasi terhadap angin ribut. Pemerintah tahu bencana tersebut semakin dekat, tetapi mereka tidak tahu seberapa serius ancamannya.
Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Inggris dua tahun lalu memperingatkan bahwa kabel-kabel listrik, sistem navigasi GPS, lalu lintas udara, layanan finansial, dan komunikasi radio darurat bakal 'mati karena dihantam aktivitas matahari yang intens.”
Akademi tersebut memperingatkan badai matahari yang sangat kuat bisa memicu 'kerusakan ekonomi 20 kali lebih besar dari Badai Katrina'. Badai Katrina menghantam New Orleans pada 2005 dan menyebabkan kerugian mencapai US$ 125 miliar (Rp 1.145 triliun).
Bahaya Badai Matahari 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment